BULE BHEBIEN- di Musim yang lumayan menggerahkan di siang hari, panas menyengat dan mengeringkan dahaga. Biasanya anak remaja pulau Bawean menghabiskan waktu luangnya dengan teman-temannya baik itu cuman sekedar nongkrong bareng, dan kadang kita mencari kelapa ‘dhubeggghen’ untuk kobbhuk2.
Kebiasaan ini sudah menjadi kebiasaan yang menyenangkan meski kita kesulitan mencari kelapa untuk menjadi santapan lezat. Biasanya pemeran utama dalam kegiatan ini, pemilik kelapa dan yang bisa naik pohon kelapa. Soalnya tak semua anak remaja di pulau Bawean bisa manjat kelapa.
Penulis bersama teman-teman akobbhuk-kobbhuk di kebun milik teman penulis namanya Islah dan ngajak pemanjat yang hebat dari teluk dalam. Sebenarnya pemanjatnya berjumlah 2 orang tapi sayangnya yang satunya belum sampai ke ujung pohon kelapa sudah disengat lebah pas di dahi tengahnya. Bukannya ditolong malah ditertawakan oleh kita berlima.
Meski cuman dengan satu pemanjat tapi dia mampu mengumpulkan sekitar 10 dhubegghen. Lumayan dah buat hilangkan kegundahan nasib yang sudah sekian lama jomblo. Eh kenapa kok sepertinya kita curhat ya... hhh tak apa-apa sekalian beriklan.
Kita pulang sehabis Sholat Ashar ke rumah masing-masing. That’s all our experience. And jangan lupa senantiasa membaca kisah-kisah lainnya ya..
Salam Niteluzz
Baca juga:
Advertisement
Ezzul Media
Blogger Pemula yang Slalu ingin Belajar untuk Menulis Artikel yang Bermanfaat
https://www.masezzul.com
Related Posts
1 Response to "Kisah Kami: Bawean dengan tradisi akhobbhuk-kobbhuk"
Bagus zull
BalasHapusMohon bantuannya dlm ngeblog